Akibat Konversi Hutan (Bab Pemanasan Global)



AKIBAT KONVERSI HUTAN :

Pemanasan global merupakan proses geobiokimia. Karena itu kita tidak dapat meninjaunya dalam jangka pendek, melainkan harus kita lihat dalam perspektif jangka panjang. Seperti telah diuraikan di muka, hutan merupakan salah satu endapan karbon yang penting. Luas hutan sebelum zaman pertanian dapatlah sebagai luas hutan asli di bumi. Pengurangan luas hutan di daerah nir-tropik dari zaman pra-pertanian sampai sekarang adalah 6,5 juta km2 dan di daerah tropik 0,5 juta Km2.

Emisi karbon dari penebangan, pembakaran dan konversi hutan juga masih di liputi oleh ketidakpastian dalam estimasi biommasa hutan, kandungan karbon dalam biomassa dan beberapa banyak biommasa yang terbakar atau membusuk. Biomassa hutan berbeda-berbeda dari jenis satu ke jenis yang lain dan biomassa itu di pengaruhi oleh faktor iklim dan edatik. Pada waktu hutan hidup dan di tebang.sebagian dari biomassa tidak membusuk,melainkan ada yang terus hidup dan tumbuh kembali. Biomassa yang di bakarpun sebagian menjadi arang sehingga karbonnya tidak terlepas ke udara. Seperti telah di uraikan, hutan tidak lah homogen.

Pembalakan juga telah menyebabkan kerusakan hutan yang besar di Negara maju. Majalah TIME pernah mengkritik dengan tajam Kanada yang telah menyebabkan kerusakan hutan yang besar dengan pembalakannya. Oleh karena itu, sebenarnya yang diperlukan bukanlah Tropical Forestry Action Plan (TFAP) saja, melainkan seharusnya Global Forestry Action Plan (GFAP).

Apabila hutan alam dikonversikan menjadi hutan tanaman industri (HTI) dengan jenis pohon yang tumbuh cepat,karbon yang tersimpan dalam HTI pada kondisi stedy state akan lebih kecil dari pada karbon yang tersimpan dalam hutan alam.Oleh karena itu cara ini merugikan dari segi pemanasan global. Akan tetapi jika HTI itu di bangun dari hutan belukar dan dari padang rumput,kandungan karbon dari HTI pada kandisi stedy state akan lebih tinggi dari pada hutan belukar dan padang rumput sehingga menguntungkan dari segi penangkalan pemanasan global.

Usaha kita untuk mengembangkan pemanfaatan hutan secara terlanjutkan haruslah di tingkatkan pengawasan pada HPH haruslah di perketat, antara lain dengan pengembangan pemantauan hutan dengan penginderaan jauh Landsat, SPOT, pemotretan udara dan penginderaan jauh dengan radar untuk mengatasi masalah penutupan awan. Di samping itu para HPH juga dituntut untuk meningkatkan peransertanya dalam pengawasan dengan saling mengawasi.

Negara sedang berkembang masih memerlukan meningkatkan konsumsi energinya untuk keperluan pembangunan.demiian pula pemanfaatan hutan,baik untuk pembalakn maupun untuk lahannya,masih sangat di perlukan.pengembangan sawah dan ternak kirannya harus lebih di tingkatkan.yang penting ialah bahwa usaha itu harus di lakukan dengan perinsip pembangunan terlanjutkan (sustainable development).Untuk mencapai tujuan ini merupakan keharusan adanya kesediaan Negara maju untuk memberikan teknologinya yang hemat energi kepada Negara berkembangan,sehingga kenaikan konsumsi energi tidak akan menaikan emisi CO2 secara berlebihan.

DAMPAK DARI KONVERSI HUTAN :

Mengakibatkan menurunnya daya kemampuan hutan untuk menjalankan fungsi ekologisnya sehingga dapat menimbulkan dampak pada lingkungan yang serius seperti perubahan iklim, berkurangnya keanekaragaman hayati, ketersediaan sumberdaya air dan erosi tanah.

Referensi :
  • http://industri16soni.wordpress.com/
  • http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CDAQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdwi13028.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2Fsites%2F109%2F2013%2F12%2Fmodul-10-studi-kasus-2.pptx&ei=QlOEVN23EsSOuATtq4GoDw&usg=AFQjCNFNEg1YC74_4b7YLsobOMSQO2QNdQ&sig2=yNg8h6zhkh7ak2Vk7GIFbg&bvm=bv.80642063,d.c2E

0 komentar :

Posting Komentar